Penyakit yang Bisa Diredakan dengan Makan Durian, Apa Saja?
- Durian atau Durio zibethinus menjadi salah satu buah yang banyak digemari di Indonesia.
Buah durian memiliki tekstur yang lembut, rasa yang manis namun sedikit pahit, dan bau yang terkenal menyengat.
Dilansir dari Health, durian kaya akan nutrisi seperti vitamin C, A, asam folat, tiamin, riboflavin, niasin, dan B6, serta mineral seperti kalium, zat besi, kalsium, seng, dan fosfor.
Selain itu, durian juga merupakan sumber antioksidan dan antiinflamasi yang baik bagi kesehatan. Berkat kandungannya, durian bermanfaat untuk meredakan beberapa penyakit tertentu.
Lantas, apa saja penyakit yang bisa diredakan dengan makan durian?
Baca juga: 5 Orang yang Tidak Boleh Makan Durian, Siapa Saja?
Penyakit yang bisa diredakan dengan makan durian
Jika dikonsumsi dalam jumlah terbatas, durian diyakini dapat memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan, termasuk meredakan beberapa penyakit.
Berikut beberapa penyakit yang bisa diredakan dengan makan durian:
1. Gangguan pencernaan
Dikutip dari Netmeds (23/8/2024), durian mengandung serat yang membantu melancarkan buang air besar (BAB).
Hal ini, pada gilirannya dapat membantu mencegah sembelit dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
Serat dalam buah durian juga merangsang gerakan peristaltik yang memudahkan proses pencernaan dalam usus.
Selain itu, durian yang dikonsumsi dalam batas wajar juga membantu mengatasi masalah seperti kembung, perut kembung berlebih, mulas.
Baca juga: Manfaat Durian Bisa Mencegah Penyakit Apa Saja? Ini 8 Daftarnya
2. Penyakit jantung dan stroke
Organosulfur dalam durian dapat mengatur enzim inflamasi dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
Beberapa senyawa dan serat dalam durian membantu mengurangi kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dalam tubuh, yang merupakan pemicu penyakit jantung.
Sejumlah penelitian menemukan, asupan buah-buahan yang kaya akan serat makanan larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Jika aliran darah lancar, maka jantung dapat melakukan tugasnya untuk memompa dengan baik, serta menurunkan risiko terkena gangguan atau penyakit.
Terkini Lainnya
- 5 Fakta Sandy Permana Meninggal, Diduga Ditusuk Tetangga
- 2 Kuliner Indonesia Jadi Makanan Terburuk di Dunia 2025 Versi Taste Atlas
- Komdigi Lantik Struktur Direktorat Jenderal Baru, Berikut Tugas dan Fungsinya
- Jobstreet Ungkap Ciri Lowongan Kerja Palsu, Waspada Penipuan!
- Dugaan Penyebab Ledakan Mojokerto yang Hancurkan Rumah Polisi
- Punya Rasa Pahit, Apa Saja Manfaat Kulit Jeruk untuk Kesehatan?
- Perempuan di China Kaget Tahu-tahu Sudah Hamil 8 Bulan Saat Cek Hipertensi, Kok Bisa?
- BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 99S Saat Puncak Musim Hujan, Apa Dampaknya?
- Ledakan di Mojokerto Terjadi di Rumah Polisi, 2 Orang Tewas
- Link Pengumuman Hasil Seleksi Pra Sanggah CPNS Kemendikbudristek 2024
- Kronologi Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat dan Tanggapan Frontier Airlines
- Biaya Pembuatan Paspor Baru 2025, Bisa Sehari Jadi
- Profil Fifi Aleyda Yahya, Mantan Jurnalis yang Dilantik Jadi Dirjen KPM Komdigi
- Cap Jempol Darah
- 5 Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu yang Patut Diwaspadai Menurut Kemnaker
- Terduga Pelaku Penusukan Aktor Sandy Permana Diduga Pernah Jadi Kru Tukang Bubur Naik Haji
- Cara Membuat Video Animasi Pembelajaran Menggunakan Canva
- 4 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Air Rebusan Kulit Manggis
- 6 Kelompok yang Lebih Berisiko Terserang HMPV, Salah Satunya Anak-anak
- Alasan Squid Game 2 Terancam Diboikot Vietnam
- Gunung Api Bawah Laut Axial Seamount Diprediksi Meletus Sebelum Akhir 2025