Makan Bergizi Gratis sebagai "Great Equalizer"
SEJAK pertama kali dikumandangkan dan akhirnya menjadi kebijakan resmi, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat banyak kritik. Mulai dari beban postur anggaran yang berat dan program alternatif yang dinilai lebih baik.
Penulis menganggap kritik-kritik tersebut gagal melihat MBG sebagai suatu investasi jangka panjang yang penting dan bukan hanya sekadar program konsumtif jangka pendek.
MBG harus dilihat sebagai suatu bentuk perang terhadap “stunting”. Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa stunting adalah salah satu penyebab ketimpangan, sebagaimana pernah disampaikan Ketua Tim Kebijakan Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Elan Satriawan.
Stunting bukan hanya menyebabkan tinggi badan tidak optimal, tapi juga potensi manusia yang tidak optimal. Stunting menjadi sumber ketimpangan ekonomi.
Tahun 2023, Kenan Insitute menerbitkan riset yang menyimpulkan bahwa persentase tenaga kerja ahli dalam suatu negara adalah faktor penting untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Stunting memengaruhi pertumbuhan fisik, kesehatan, pengembangan otak, kemampuan kognitif, bahkan emosional seorang anak menjadi suboptimal.
Stunting dapat dilihat sebagai penyebab utama ketidakmampuan SDM Indonesia untuk bersaing di kancah global dan menetaskan tenaga kerja ahli, terutama mengingat angka prevalensi stunting di atas 20 persen.
Pada Maret 2022, Elsevier menerbitkan penelitian mengenai kerugian ekonomi yang diakibatkan stunting pada negara berpendapatan rendah dan menengah.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh stunting kepada negara-negara tersebut berjumlah miliaran dollar AS pada penjualan dan keuntungan yang diciptakan tenaga kerja per tahun.
Karena itu, perang terhadap stunting bukan hanya memiliki dasar legitimasi moralnya, tapi juga legitimasi ekonominya. Memerangi stunting adalah upaya yang menguntungkan secara ekonomi.
MBG sebagai upaya memerangi stunting haruslah dilihat sebagai suatu investasi yang menguntungkan jangka panjang, bukan hanya suatu program “bakar duit” untuk kepentingan jangka pendek.
Oleh karena itu MBG haruslah dilihat sebagai suatu “Great Equalizer” atau upaya “levelling the playing field”, satu upaya menyetarakan ketimpangan sosio-ekonomi dengan memberikan akses kepada nutrisi yang cukup untuk rakyat kurang mampu.
Harapannya, mereka dapat mengembangkan potensi yang sama seperti rakyat yang lebih mampu.
Dengan memerangi stunting, MBG juga memerangi ketidakmampuan kognitif, kemiskinan dan ketimpangan. Investasi pada MBG harus dilihat sebagai investasi pada kemampuan kognitif anak-anak Indonesia yang akan meningkatkan daya serap mereka terhadap pendidikan.
Ada pula pendapat bahwa yang dibutuhkan adalah membangun mental anak-anak Indonesia, bukan MBG.
Terkini Lainnya
- Jobstreet Ungkap Ciri Lowongan Kerja Palsu, Waspada Penipuan!
- Dugaan Penyebab Ledakan Mojokerto yang Hancurkan Rumah Polisi
- Punya Rasa Pahit, Apa Saja Manfaat Kulit Jeruk untuk Kesehatan?
- Perempuan di China Kaget Tahu-tahu Sudah Hamil 8 Bulan Saat Cek Hipertensi, Kok Bisa?
- BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 99S Saat Puncak Musim Hujan, Apa Dampaknya?
- Ledakan di Mojokerto Terjadi di Rumah Polisi, 2 Orang Tewas
- Link Pengumuman Hasil Seleksi Pra Sanggah CPNS Kemendikbudristek 2024
- Kronologi Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat dan Tanggapan Frontier Airlines
- Biaya Pembuatan Paspor Baru 2025, Bisa Sehari Jadi
- Profil Fifi Aleyda Yahya, Mantan Jurnalis yang Dilantik Jadi Dirjen KPM Komdigi
- Cap Jempol Darah
- 5 Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu yang Patut Diwaspadai Menurut Kemnaker
- Ramai soal Iklan Lowker Admin Judol Berkedok Customer Service, Jobstreet Nonaktifkan Akun Perusahaan
- Profil Raline Shah yang Dilantik Meutya Hafid Jadi Staf Khusus di Kementerian Komdigi
- Daftar Lengkap Pejabat Komdigi yang Dilantik Meutya Hafid Hari Ini, Termasuk Raline Shah Fifi Aleyda
- Ledakan di Rumah Polisi di Mojokerto, Lima Rumah Rusak, 2 Orang Tewas
- Warganet Tuduh Mobil RI 36 Milik Menteri ATR/BPN, Ini Tanggapan Nusron Wahid
- Kebakaran Los Angeles Rugikan Rp 923 T, Mengapa Begitu Besar?
- Paris Hilton hingga Mark Hamill Jadi Korban Kebakaran Hutan Los Angeles, Rumah Hangus Dilalap Api
- Kebakaran Los Angeles, Kisah Korban Tewas, Duka Paris Hilton Usai Rumahnya Terbakar Habis
- Kebakaran Besar Los Angeles Ternyata Dipicu Angin Santa Ana, Fenomena Apa Itu?