Tahun Ular Kayu
BILA tahun 2024 dikenal dengan Tahun Naga Kayu, tahun 2025 ini masyarakat Tionghoa mengenalnya dengan Tahun Ular Kayu.
Naga versus ular, bukan?
Dualisme ular dan naga dalam kalender China mencerminkan harmoni antara kekuatan yang berlawanan-yin dan yang, bumi dan langit, kedamaian dan kekuatan.
Kehadiran keduanya dalam zodiak menggambarkan perjalanan manusia melalui siklus kehidupan yang melibatkan energi kosmik besar (naga) serta refleksi dan pembaruan pribadi (ular).
Penempatan keduanya secara berurutan dalam kalender menunjukkan bagaimana kehidupan terus bergerak antara ekspansi dan introspeksi untuk keseimbangan.
Setelah tahun naga (2024) yang penuh kekuatan dan energi besar (yang), tahun ular (2025) datang sebagai periode refleksi dan kebijaksanaan (yin) (, 8/1/25).
Kombinasi ini melambangkan harmoni kosmik yang menjadi dasar filsafat Taoisme, yakni keseimbangan antara kekuatan besar (naga) dan kebijaksanaan (ular).
Yin menggambarkan kekuatan pasif, feminin, dan penerimaan. Yin berlawanan dengan yang, yang menggambarkan kekuatan aktif, maskulin, dan ekspansif (Feng Shui, 1994).
Ular dalam banyak budaya, terutama di China, melambangkan kekuatan lebih lembut dan dalam bentuk pasif yang berhubungan dengan yin.
Dalam hal ini, ular memiliki makna sebagai simbol yang bersifat introvert, mengarah pada aspek dalam diri manusia yang lebih reflektif dan bijaksana, bukan berfokus pada ekspansi atau tindakan luar.
Ular bergerak perlahan dan penuh perhatian, mendorong manusia untuk melakukan hal yang sama-mengambil waktu untuk merenung dan mengevaluasi keadaan sekitar.
Ular merupakan makhluk bumi yang menyimbolkan kebijaksanaan duniawi dan regenerasi. Bumi merupakan tempat sesuatu berada dan berkembang.
Bumi merepresentasikan hal-hal yang stabil, mendalam, dan berkelanjutan. Ular sebagai makhluk yang hidup di bumi menunjukkan hubungan yang erat dengan elemen-elemen alam yang stabil.
Secara simbolis, ular mengingatkan bahwa kita berasal dari bumi dan selalu terhubung dengan alam.
Dalam konteks yin, ular juga mencerminkan ketenangan dan stabilitas bumi, mengajarkan kita untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan, menghargai ketenangan serta pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan dunia fisik di sekitar kita.
Terkini Lainnya
- Cap Jempol Darah
- 5 Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu yang Patut Diwaspadai Menurut Kemnaker
- Ramai soal Iklan Lowker Admin Judol Berkedok Customer Service, Jobstreet Nonaktifkan Akun Perusahaan
- Profil Raline Shah yang Dilantik Meutya Hafid Jadi Staf Khusus di Kementerian Komdigi
- Daftar Lengkap Pejabat Komdigi yang Dilantik Meutya Hafid Hari Ini, Termasuk Raline Shah Fifi Aleyda
- Sudah Ada 79 Kasus HMPV di Jakarta pada Januari 2025
- Apakah Benar Rata-rata IQ Orang Indonesia 78,49?
- Daftar Nama Paling Banyak di KTP dan Nama Bayi Terpopuler pada 2024
- Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kasusnya?
- Tentara Korut Tertangkap Ukraina, Mengaku Baru Tahu Diminta Ikut Perang Setelah Tiba di Rusia
- Daftar Kereta Api Baru pada Gapeka 2025, Apa Saja?
- Patrick Kluivert Ungkap Targetnya dalam Menghadapi Australia dan Bahrain
- Operator Parasailing di Phuket Tewas Setelah Jatuh dari Ketinggian 50 Meter
- Kata Patrick Kluivert soal Pemain Lokal Timnas Indonesia
- Efek Samping Makan Durian Berlebihan, Apa Saja?
- Soal Praperadilan, Hasto Bakal Kirim Surat ke KPK, Apa Isinya?
- Ramai soal Iklan Lowker Admin Judol Berkedok Customer Service, Jobstreet Nonaktifkan Akun Perusahaan
- Jumlah Korban Jiwa Kebakaran Los Angeles Jadi 24 Orang, 100.000 Lainnya Mengungsi
- Update: 32 Link Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Hasil CPNS 2024
- [POPULER TREN] Kerugian akibat Kebakaran Los Angeles Capai Rp 922 T | Cara Cek KK Online Lewat HP
- Penyakit yang Bisa Diredakan dengan Makan Mangga, Apa Saja?
- Mengapa Ada Pejabat Publik yang Bersikap Arogan?
- Cara Makan Durian yang Aman dan Sehat