Candu Berburu Koin Jagat
PERMAINAN "Jagat Coin Hunt" makin viral di media sosial. Dengan menawarkan hadiah uang tunai kepada pemain yang berburu koin virtual di berbagai lokasi, permainan ini menarik perhatian masyarakat luas.
Sayangnya, banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami risiko permainan tersebut.
Pemain diberitakan merusak Taman Tegalega, Bandung. Para pencari koin tersebut tak segan mengangkat paving blok hingga rumput sintetis yang ada di area Taman Tegalega (, 10/1/25).
Lokasi kedua, Surabaya. Tanaman yang baru ditanam oleh DLH di Taman Prestasi rusak akibat terinjak pencari koin (Surya.co.id, 10/1/25).
Baca juga: Demi Cari Koin Jagat, Warga Rusak Paving Blok di Tegalega Bandung
Kedua berita teranyar tersebut secara tidak langsung mencerminkan tren “investasi” kekinian, bukan?
Bila boleh menggunakan istilah, fenomena tersebut mengacu pada penggunaan mekanisme permainan dalam aktivitas ekonomi. Orang rela mengeluarkan uang untuk peluang mendapatkan imbalan finansial lebih besar.
Ini menciptakan ilusi "investasi" yang sebenarnya berbasis spekulasi tanpa jaminan keuntungan pasti.
Fenomena tersebut juga berkaitan dengan prinsip intermiten reinforcement (penguatan intermiten), di mana hadiah tidak selalu pasti didapatkan.
Mekanisme ini sering digunakan dalam permainan berbasis keberuntungan, seperti loot boxe, yang membuat pengguna terus mencoba walaupun peluang menang rendah, bahkan ada yang kehilangan uang tabungan kuliah puluhan juta rupiah (, 16/7/20).
Istilah lain yang relevan adalah herd behavior atau perilaku kawanan, di mana orang cenderung mengikuti tren tanpa analisis rasional karena takut kehilangan peluang (FOMO: Fear of Missing Out).
Baca juga: Viral Main Cari Koin Jagat di Bandung, Warga Sampai Rogoh Kocek hingga Rp 80.000
Hal ini diperkuat dengan narasi kesuksesan instan yang menggoda, seperti mendapatkan hadiah besar dalam waktu singkat.
Sebelumnya, banyak orang membeli mata uang kripto dengan harapan harga akan melonjak, meskipun tidak ada fundamental ekonomi yang mendukung.
Contoh lainnya, permainan Overwatch, pemain menghabiskan uang nyata untuk membuka kotak hadiah dengan peluang mendapatkan item langka, seperti skin karakter (, 15/8/23). Mekanisme ini menyerupai perjudian.
Sistem berbasis hadiah instan ini memiliki daya tarik psikologis yang mendalam karena memanfaatkan prinsip-prinsip dasar dalam perilaku manusia. Mekanisme ini dirancang untuk menciptakan rasa kesenangan sesaat, ekspektasi, dan kecanduan.
Sistem hadiah instan mengandalkan operant conditioning, seperti yang dijelaskan oleh Burrhus F. Skinner dalam buku Science and Human Behaviour.
Terkini Lainnya
- Mulai 13 Januari Ini, Berikut Cara Registrasi Akun SNPMB untuk Daftar SNBP 2025
- [POPULER TREN] Apa Itu Koin Jagat | Kata JRP soal Siapa Pembuat Pagar Laut di Tangerang
- Demam Berburu Koin Jagat, Apa yang Perlu Diketahui?
- Link Hasil Seleksi CPNS Kemenag 2024 Pdf, Ada Daftar Nama Peserta yang Lolos
- Kisah di Balik Rumah yang Selamat dari Kebakaran Los Angeles...
- Profil Hasjim Djalal, Diplomat Senior Indonesia yang Meninggal Dunia
- Ramai soal Buaya Pura-pura Tenggelam untuk Kelabui Manusia, Begini Kata Pakar
- 9 Fenomena Langit yang Bisa Disaksikan pada 2025, Ada Blood Moon di Bulan Maret
- Warganet Keluhkan Pungutan Wadah Makan oleh Sekolah, BGN: Laporkan Saja, MBG Tak Ada Biaya Tambahan
- Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH Januari 2025
- Makan Bergizi Gratis: Chef Beri Saran Cara Optimalkan Budget Rp 10 Ribu
- Update 49 Link Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Hasil Akhir CPNS 2024
- Benarkah Campur Kecap Manis dan Bahan Tinggi Protein Bahaya bagi Tubuh? Ini Kata Ahli Gizi
- Apa Itu Koin Jagat, Aplikasi "Berburu Uang" yang Sedang Ramai Dimainkan?
- 3 Cara Ganti Nama di Zoom, Bisa Dilakukan Saat atau Sebelum Rapat
- Demam Berburu Koin Jagat, Apa yang Perlu Diketahui?
- Kronologi Meninggalnya Sandy Permana, Diduga Tewas Ditusuk
- Menanti Scorsese-Dicaprio-Roosevelt
- [POPULER TREN] Parahnya Kebakaran Los Angeles | Peserta JKN Bisa Dapat Rujukan Saat di Luar Kota
- Raffi Ahmad Akui RI 36 sebagai Mobil Dinasnya, Bagaimana Awal Mula Kasusnya?
- Selain Mobil RI 36, Ini Fasilitas Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden
- Prakiraan BMKG soal Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 12-13 Januari 2025