2024 Jadi Tahun Terpanas, Suhu Global Naik 1,5 Derajat Celsius karena Emisi

- Suhu global mengalami kenaikan sebesar 1,5 derajat Celsius pada 2024, tertinggi dalam sejarah selama 10 tahun terakhir.
Dilansir dari Reuters, Organisasi Meteorologi Dunia mengonfirmasi kenaikan 1,5 derajat Celsius itu didapatkan setelah meninjau data dari para ilmuwan AS, Inggris, Jepang, dan Uni Eropa pada Jumat (10/1/2025).
"Pemanasan global adalah fakta yang dingin dan keras," ujar Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres kepada Reuters, Sabtu (11/1/2025).
Menurut dia, masih ada waktu untuk menghindari bencana iklim terburuk, asalkan pemimpin dunia mau bertindak sekarang juga.
Baca juga: 2024 Jadi Tahun Terpanas di Indonesia, Apakah Suhu Panas Berlanjut ke 2025?
Penyebab naiknya suhu 1,5 derajat Celsius
Kenaikan suhu ini juga menjadi perhatian bagi Layanan Perubahan Iklim Copernicus (C3S) Uni Eropa, badan yang menginformasikan tentang iklim masa lalu, sekarang, dan masa depan di Eropa dan seluruh dunia.
C3S mengatakan, perubahan iklim mendorong suhu Bumi ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka juga menghubungkan, perubahan iklim ini dipicu tingginya emisi gas rumah kaca, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil.
Pemicu lain yang disebut memengaruhi panas bumi meningkat, yakni pola cuaca El Nino, kondisi permukaan air di Samudra Pasifik tropis bagian timur menjadi sangat panas.
"Sejauh ini kontribusi terbesar yang memengaruhi iklim kita adalah konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer," ucap Wakil Direktur Copernicus, Samantha Burgess kepada BBC, Jumat (10/1/2025).
Baca juga: Daftar Wilayah yang Diprediksi Alami Suhu Panas dan Curah Hujan Tinggi pada 2025
Emisi gas rumah kaca adalah gas-gas yang menahan panas di atmosfer, sehingga memengaruhi suhu permukaan bumi. Misalnya, karbon dioksida, metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O).
Dampak perubahan iklim 2024 di sejumlah negara
Perubahan iklim memperburuk badai dan hujan lebat. Sebab, atmosfer yang lebih panas dapat menampung lebih banyak air, yang menyebabkan hujan lebat.
Selain itu, para ilmuwan mencatat, uap air di atmosfer tertinggi pada 2024.
Perubahan iklim ini membuat sejumlah negara di belahan dunia menerima dampaknya secara langsung.
Pada 2024, Bolivia dan Venezuela mengalami kebakaran hebat.
Sementara banjir besar melanda Nepal, Sudan, dan Spanyol, serta gelombang panas di Meksiko dan Arab Saudi yang menewaskan ribuan orang.
Dikutip dari BBC, Jumat (10/1/2025), suhu sangat panas menerjang Afrika barat pada 2024, yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan di beberapa wilayah Amerika Selatan.
Terkini Lainnya
- Pendaftaran Ditutup Besok, Ini Cara Finalisasi dan Unduh Kartu Peserta SNBP 2025
- 5 Kebiasaan untuk Tingkatkan Daya Ingat, Lakukan Rutin agar Tidak Mudah Lupa
- Bisa Bebani Mahasiswa, Ini 4 Potensi Dampak Efisiensi Anggaran di Kemendiktisaintek
- Sebelum Meninggal, Kim Sae Ron Sempat Kena "Cancel Culture" dan Berencana "Comeback"
- Beredar Video Klarifikasi Hujan Jeli di Gorontalo Ternyata dari Mainan Anak-anak, Ini Kata BMKG
- Bukan Akronim "Persatuan Kentang dan Telur", Ini Asal-usul Perkedel
- Ini Pengganti Paklaring yang Bisa Dipakai untuk Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan, Apa Saja?
- Konsumsi Sayur Kubis Bisa Cegah Penyakit Apa? Berikut 5 Daftarnya
- Ajukan Praperadilan Kedua, Hasto Kembali Maju Melawan KPK
- Polemik Obat Generik di China, Dokter Sebut Tak Manjur, Warga Ogah Pakai
- Tips Olahraga Saat Puasa Ramadhan 2025: Waktu, Jenis, dan Durasinya
- 5 Fakta Seputar Kim Sae Ron, Termasuk Pernah Dirundung Warganet dan Sempat Ganti Nama
- Konsumsi Buah Bit Bisa Atasi Penyakit Apa Saja?
- Kabur Aja Dulu: Melawan Ketidakpastian di Indonesia
- 3 Kemungkinan Penyebab Hujan Jeli di Gorontalo Menurut BMKG
- Hari Ini Razman Minta Maaf ke MA dan Pengadilan, Hotman Paris Tak Yakin Diampuni
- Kronologi Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat dan Tanggapan Frontier Airlines
- 2 Kuliner Indonesia Jadi Makanan Terburuk di Dunia 2025 Versi Taste Atlas
- Komdigi Lantik Struktur Direktorat Jenderal Baru, Berikut Tugas dan Fungsinya
- Jobstreet Ungkap Ciri Lowongan Kerja Palsu, Waspada Penipuan!
- Cap Jempol Darah