airtronicfirearms.com

Wabah Rambut Rontok Mengintai India, Warga Alami Kebotakan dalam Hitungan Hari

Ilustrasi kebotakan pria
Lihat Foto

- Wabah rambut rontok sedang melanda sejumlah desa di Distrik Buldhana, Maharashtra, India.

Wabah ini ditandai dengan kerontokan rambut secara cepat. Beberapa orang bahkan mengalami kebotakan hanya dalam waktu tiga hari.

Dilansir dari CNBC TV18, Jumat (10/1/2025), sebuah laporan menunjukkan, lebih dari 150 orang, termasuk anak-anak dan orang dewasa telah mengalami rambut rontok akibat wabah ini.

Sementara, ada 400 orang lainnya dilaporkan menunjukkan gejala.

Warga mengatakan, kondisi ini dimulai dengan perasaan gatal dan diikuti dengan kerontokan rambut secara signifikan.

Baca juga: Pria India yang Dinyatakan Meninggal Hidup Kembali gara-gara Ambulans Lewati Polisi Tidur

Penyebab belum diketahui pasti

Dikutip dari Times of India, Senin (13/1/2025), salah satu faktor yang dianggap sebagai penyebab wabah rambut rontok adalah infeksi jamur, reaksi buruk terhadap bahan kimia, serta air yang terkontaminasi.

Namun, sampai saat ini, asal-usul atau penyebab pasti dari wabah yang melanda sejumlah desa di Buldhana itu belum diketahui.

Pihak berwenang setempat telah membuka penyelidikan atas kemungkinan penyebab wabah rambut rontok tersebut.

Penyelidikan awal terhadap sampel rambut, kulit kepala, dan kukus menemukan bahwa infeksi jamur bukan sebagai penyebab wabah.

Namun, para profesional medis mengingatkan, perlu analisis lebih lanjut untuk mengetahui penyebab wabah secara pasti.

Tak hanya itu, pejabat kesehatan setempat juga menganalisis air tanah di desa-desa yang terdampak wabah.

Baca juga: Ahli Geologi Ungkap India Akan Terbelah Menjadi Dua, Bagaimana Prosesnya?

Laporan baru-baru ini menunjukkan, tidak ada zat berbahaya seperti arsenik atau timbal dalam sampel air yang diuji.

Namun, ditemukan peningkatan kadar nitrat di sejumlah lokasi sumber air, sehingga warga diminta untuk menghindarinya terlebih dahulu hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Dokter spesialis kulit juga telah memeriksa pasien dan mengirim sampel untuk biopsi kulit dalam proses penyelidikan.

Sebuah tim yang terdiri dari ahli mikrobiologi dan dokter kulit independen telah melakukan survei di wilayah terdampak.

Mereka mengambil sampel lebih dari 65 penduduk dan kemudian dikirim ke laboratorium untuk proses penelitian lebih lanjut.

Namun, temuan awal dari penelitian tersebut menunjukkan, tidak ada korelasi antara sampel darah dan rambut rontok.

Pihak berwenang juga saat ini telah mengamankan sampel sampo lokal, minyak rambut, dan sabun sebagai bagian dari proses penyelidikan mengenai kemungkinan penyebabnya.

Baca juga: Pria India Meninggal Usai Telan Anak Ayam Hidup-hidup, Begini Ceritanya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat