airtronicfirearms.com

Tren #KaburAjaDulu, Upaya Anak Muda Merefleksikan Kesenjangan Global

Tren #KaburAjaDulu Disebut Jadi Simbol Kekecewaan Anak Muda
Lihat Foto

- Tanda pagar atau tagar #KaburAjaDulu belakangan muncul di berbagai platform media sosial.

Kemunculan #KaburAjaDulu disebut sebagai bentuk kekecewaan anak muda saat ini terhadap kondisi Tanah Air.

Banyak warganet menggunakan #KaburAjaDulu untuk menyajikan informasi seputar beasiswa pendidikan, pekerjaan, hingga sekadar tinggal di luar negeri.

Tagar #KaburAjaDulu kemudian dikaitkan dengan sistem pendidikan di Tanah Air yang memiliki biaya mahal, minimnya ketersediaan lapangan kerja, hingga upah per bulan yang rendah.

Lantas, fenomena apa yang sebenarnya terjadi di balik tagar #KaburAjaDulu?

Baca juga: Eks Mendikbud Soroti 52 Persen Anggaran Pendidikan 2024 yang Dialihkan ke Dana Desa

Refleksi kesenjangan global

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Oki Rahadianto Sutopo mengatakan, kemunculan tagar #KaburAjaDulu adalah bentuk refleksi atas kesenjangan global yang terjadi saat ini.

Menurutnya, dalam konteks #KaburAjaDulu, anak muda mulai menyadari adanya kesenjangan global, terutama terkait kualitas hidup di berbagai negara yang bisa diketahui berkat kemajuan teknologi.

"Tidak selalu kemudian hal tersebut merupakan ekspresi kekecewaan terhadap apa kebijakan," kata Oki saat dihubungi , Selasa (4/2/2025).

"Mungkin lebih sebagai bentuk kesadaran bahwa ada kesenjangan global dan sebenarnya mereka (anak muda) sedang mencoba mencari cara untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik," imbuhnya.

Baca juga: Disorot Mendikdasmen, Mengapa Lagu Anak Kini Kurang Diminati?

Adapun kesenjangan global yang dimaksud adalah perbedaan jaminan kesehatan, kualitas pendidikan, kesempatan lapangan kerja, hingga kebebasan anak muda untuk berekspresi yang diberikan oleh suatu negara.

Oki menjelaskan, fenomena seperti ini juga pernah terjadi sebelumnya, misalnya migrasi internasional, bekerja di luar negeri, dan bersekolah di luar negeri.

Hanya saja, #KaburAjaDulu terasa baru karena disampaikan melalui media sosial dengan menyertakan narasi mengenai kesenjangan global, khususnya untuk isu lapangan pekerjaan, pendidikan, atau kebijakan pemerintahan.

Baca juga: Korban PHK Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan mulai 2025, Siapa Saja Penerimanya?

Bukan untuk melarikan diri

Lebih lanjut, Oki menuturkan #KaburAjaDulu bukan semata-semata menjadi jalan pintas bagi anak muda untuk melarikan diri dari keadaan yang sedang dihadapi.

"Mereka ini sadar dengan kesenjangan global dan sedang mencari cara atau berstrategi demi memperbaiki kehidupan mereka. Dan itu enggak apa-apa," ujarnya.

Menurut Oki, mobilitas internasional adalah suatu hal yang wajar terjadi. Hal ini justru dapat berdampak baik bagi kemajuan anak muda.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat