Warganet Serukan Tagar #KaburAjaDulu, Pengamat Ingatkan Ini jika Ingin Kabur ke Luar Negeri

- Tagar #KaburAjaDulu belakangan ramai diserukan warganet melalui media sosial, termasuk di X atau Twitter.
Jika tagar #KaburAjaDulu dilihat di X, media sosial itu akan memunculkan unggahan warganet terkait kesempatan studi atau bekerja di luar negeri untuk "kabur" dari Indonesia.
Lewat #KaburAjaDulu, warganet berbagi informasi seputar lowongan kerja, beasiswa, les bahasa, serta pengalaman berkarier dan kisah hidup di luar negeri.
Warganet meramaikan tagar #KaburAjaDulu karena ingin kabur dari tekanan pekerjaan, pendidikan, maupun masalah sehari-hari di Indonesia.
Baca juga: Daftar Perguruan Tinggi Dalam dan Luar Negeri Tujuan LPDP 2025 Tahap 1, Ada Harvard, Oxford, dan NUS
Meski #KaburAjaDulu sekilas hanya seperti tagar biasa, kenyataannya banyak orang Indonesia yang benar-benar ingin pindah ke luar negeri.
Seorang warganet lewat akun Threads, @yo****mitro menganalisis lebih banyak pengguna tagar #KaburAjaDulu ingin pindah ke Singapura, Amsterdam, Tokyo, Berlin, dan Dubai.
Sementara diberitakan Kompas.id (4/12/2024), lebih dari 100.000 orang tercatat mengikuti acara Study and Work Abroad Festival Juli-Agustus 2024 yang memberi informasi beasiswa ke luar negeri.
Di sisi lain, data Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham menunjukkan, sebanyak 3.912 WNI usia 25-35 tahun memilih menjadi warga negara Singapura pada 2019 hingga 2022.
Meski kabur ke luar negeri menjadi peluang yang banyak diinginkan atau bahkan telah dilakukan banyak orang Indonesia, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum #KaburAjaDulu.
Baca juga: Ramai soal Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri, Ada di Mana Saja?
Ke luar negeri dengan #KaburAjaDulu
Pengamat pendidikan sekaligus konsultan karier dari platform Jurusanku, Ina Liem menilai pindah ke luar negeri sebagai tindakan yang baik.
"Memang bekerja atau belajar di luar negeri itu bagus supaya kita memiliki global dexterity, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan kultur yang berbeda-beda atau global tanpa kehilangan jati diri," ujarnya saat dihubungi , Selasa (4/2/2-25).
Meski begitu, Ina mengingatkan pindah dan menetap ke luar negeri bisa dilakukan asalkan tidak menggunakan fasilitas negara atau beasiswa negara untuk kepentingan pribadi.
Menurutnya, banyak lembaga yang menawarkan dan memberi informasi mengenai cara-cara mendapat beasiswa atau bekerja di luar negeri.
"Kita harus aktif mengikuti pameran/seminar/webinar atau gunakan media sosial untuk mencari informasi yang benar dan harus hati-hati terhadap penipuan," lanjut Ina.
Untuk tinggal di luar negeri, Ina mengimbau agar warga Indonesia memperhatikan persyaratan setiap negara tujuan karena dapat berubah sewaktu-waktu.
Terkini Lainnya
- Resmi Dibuka, Ini Syarat Penerimaan Polri 2025 Taruna Akpol, SIPSS, Bintara, dan Tamtama
- Skrining Kesehatan Gratis Saat Ulang Tahun Mulai 10 Februari, Ini Syarat dan Cara Mendapatkannya
- Syarat Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan jika Pekerja Meninggal Dunia
- Pengecer Elpiji 3 Kg Diganti Statusnya Jadi Subpangkalan, Ini Catatan Pengamat
- 10 Ponsel Terlaris di Dunia Tahun 2024, Ada Apa Saja?
- Ramai soal Uang Rp 10.000 Cuma Tampilkan Gambar Pahlawan, Apa Kata BI?
- Alasan Tukin Dosen ASN 2020-2024 Tidak Bisa Cair, Ini Penjelasan Kemendikti Saintek
- Daftar 44 Uang Rupiah yang Tak Berlaku Lagi, Terbaru Ada URK Seri For The Children of The World
- DJSN Ungkap Alasan Pemerintah Ingin Naikkan Iuran BPJS Kesehatan pada 2026
- Beredar Aplikasi yang Diklaim Mengandung Virus Trojan, Bagaimana Cirinya?
- Beredar Citra Indonesia Memerah Padahal Masih Musim Hujan, Potensi Suhu Tinggi?
- Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 6-7 Februari 2025
- Populasi Tikus di Berbagai Kota Besar di AS Meningkat, Studi Terbaru Ungkap Penyebabnya
- Pesona Evolusi Cangkang
- Argentina Akan Keluar dari WHO, Ikuti Jejak AS
- Alasan Tukin Dosen ASN 2020-2024 Tidak Bisa Cair, Ini Penjelasan Kemendikti Saintek
- CIA Tawarkan Pengunduran Diri Massal untuk Para Staf, Terkait Trump?
- Dokter Jepang Beri Resep Shinrin-yoku agar Pasien "Mandi Hutan", Apa Itu?
- Kisruh UNS Wajibkan Mahasiswa Pindah Faskes BPJS ke Medical Center Kampus, Apa Alasannya?
- Kemenpan-RB: Kebijakan Gaji Ke-13 dan THR Tahun 2025 Sedang Disusun dan Dibahas
- Warganet Keluhkan Tak Ada Hujan meski Tengah Musim Penghujan, Ini Penjelasan BMKG