Sederet Pejabat di Asia yang Mundur karena Dinilai Gagal Menjalankan Tugas

- Tanggung jawab dan integritas seorang pejabat menjadi kunci dalam menjalankan roda pemerintahan. Sayangnya, tidak semua pejabat mampu memenuhi ekspektasi publik.
Di beberapa negara Asia, sejumlah pejabat memilih mundur dari jabatannya setelah dinilai gagal menjalankan tugas atau menghadapi tekanan publik yang besar.
Keputusan mundur ini sering kali menjadi langkah terakhir dalam menanggapi kritik dan ketidakpuasan yang meluas.
Pengunduran diri pejabat umumnya dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari skandal korupsi, kebijakan yang tidak efektif, hingga kegagalan dalam menangani krisis nasional.
Beberapa pemimpin terpaksa menyerahkan jabatan mereka setelah kehilangan kepercayaan publik, sementara yang lain mundur sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan mereka.
Lalu, siapa saja pejabat di Asia yang mundur karena dianggap gagal memimpin?
Baca juga: Menhub Korsel Nyatakan Siap Mundur Buntut Kecelakaan Jeju Air
1. Choi Jong-kyung
Choi Joong-kyung mundur dari jabatannya sebagai Menteri Ekonomi Korea Selatan pada tahun 2011.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab atas peristiwa pemadaman listrik besar-besaran di negaranya.
Diberitakan (2019), terjadi salah perhitungan saat melakukan kalkulasi cadangan listrik di Korea Selatan, sehingga mengakibatkan mati listrik secara nasional.
Choi menyatakan mundur sebagai tanggung jawab moral atas peristiwa itu.
Baca juga: Mikheil Kavelashvili Dilantik Jadi Presiden Georgia, Pendahulunya Tolak Mundur
2. Naoto Kan
Pada tahun yang sama, Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan juga menyatakan mundur dari jabatannya pada 2011.
Mulanya, Naoto Kan membuat kebijakan yang didukung oleh rakyat. Namun, lambat laun, dukungan rakyat kepadanya semakin lemah.
Melalui sebuah jajak pendapat, lebih dari dua pertiga rakyat Jepang tidak puas dengan kinerja Naoto Kan.
Jajak pendapat itu dilakukan oleh tiga koran besar di Jepang, yaitu Nikkei, Mainichi Shimbun, dan Asahi Shimbun.
Hasilnya, hampir 70 persen warga Jepang menginginkan Naoto Kan segera mundur dari jabatannya.
Baca juga: Mundur Lagi, Kapan ASN Pindah ke IKN?
Terkini Lainnya
- Sederet Pejabat di Asia yang Mundur karena Dinilai Gagal Menjalankan Tugas
- China Kirim Robot Terbang untuk Temukan Sumber Air di Bulan
- Reynhard Sinaga Akan Dipulangkan ke Indonesia, Ini Alasan dan Perjalanan Kasusnya
- Kisruh UNS Wajibkan Mahasiswa Pindah Faskes ke Klinik Kampus, Ini Kata BPJS Kesehatan
- Sering Dikaitkan dengan UFO dan Keberadaan Alien, Apa Itu Area 51?
- Laporan WEF tentang Jenis Pekerjaan yang Akan Tumbuh dan Menyusut hingga 2030
- Kisah Dokter Lee Guk-jong, Inspirasi Tokoh Baek Kang Hyuk di Drakor "The Trauma Code"
- Kisruh UNS Wajibkan Mahasiswa Pindah Faskes BPJS ke Medical Center Kampus, Apa Alasannya?
- Dokter Jepang Beri Resep Shinrin-yoku agar Pasien "Mandi Hutan", Apa Itu?
- Warganet Keluhkan Tak Ada Hujan meski Tengah Musim Penghujan, Ini Penjelasan BMKG
- CIA Tawarkan Pengunduran Diri Massal untuk Para Staf, Terkait Trump?
- 4 Cara Laporkan Polisi Nakal Pelanggar Aturan ke Propam Polri
- Kemenpan-RB: Kebijakan Gaji Ke-13 dan THR Tahun 2025 Sedang Disusun dan Dibahas
- Wamen Stella Tegaskan Pemerintah Tak Bisa Bayar Tukin Dosen 2020-2024
- Nusron Pastikan Seluruh Sertifikat di Luar Garis Pantai Tangerang Dibatalkan
- Cara Lapor Pajak Online Orang Pribadi 2025
- Profil Japto Soerjosoemarno, Ketua Pemuda Pancasila yang Rumahnya Digeledah KPK
- BMKG Deteksi 2 Siklon Tropis, Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-10 Februari 2025
- Cara Cek Daya Tampung SNBP 2025 di UI, UGM, dan ITB