airtronicfirearms.com

Kisah Farian Rintis Karier dari Bawah, Bikin Kopi, Lalu Jadi CEO Lion Parcel

Farian Kirana, CEO Lion Parcel.
Lihat Foto

- Meski lahir dari keluarga yang berada, bukan berarti segalanya serba ada. Seperti kisah Farian Kirana, CEO Lion Parcel. Ia sendiri adalah putra dari Kusnan Kirana, salah satu pendiri Lion Group.

Walaupun ayahnya adalah salah satu pendiri Lion Group, namun ia tidak bisa langsung menduduki jabatan tertentu di perusahaan ini.

Pria berkacamata ini juga memulai karirnya dari bawah, yakni sebagai corporate assistant di Lion Air.

"Lulus SMA saya kuliah sambil kerja. Pekerjaan awal saya mencatat dan follow up hasil meeting, bukain pintu, sampai buatin kopi," ujar pria yang kerap disapa Ian ini dalam siniar milik Edtech Cakap, yaitu perusahaan EdTech Indonesia yang mengembangkan platform pembelajaran upskill.

Baca juga: Kisah Giselle Usia 19 Tahun Lulus dari ITS, Dapat Beasiswa S2

Terapkan prinsip great, growth, and grounded

Setelah merasa cukup ilmu di Lion Air, Ian kemudian pindah ke anak usaha Lion Group lainnya, yang baru didirikan kala itu yakni Lion Express.

Tidak butuh waktu lama, dalam satu setengah tahun, Ian berhasil membuat bisnis Lion Express bertumbuh.

Sehingga manajemen akhirnya memutuskan ia sebagai Chief Executive Officer (CEO) Lion Express yang kini berubah nama menjadi Lion Parcel.

Sebagai top management, kebijakan yang ia ciptakan harus membawa perusahaan yang ia pimpin bisa masuk dalam persaingan secara sehat.

Ia sadar bahwa untuk menang dalam industri jasa pengiriman barang, harus memiliki daya saing yang kuat sebagai kunci utama. Sehingga ia mulai formula dengan menyediakan layanan yang efisien, cepat, dan terpercaya.

"Sebagai orang yang paling muda dalam manajerial, saya masukan ide segar. Kita harus ciptakan ekosistem untuk bisa meningkatkan ukuran usaha ini, kita buat good branding juga," ujarnya pada Cecillia Ong, Chief Operating Officer (COO) Cakap yang memandu siniar.

Baca juga: Cerita Devy, Lulus S2 Kedokteran Unair yang Gapai IPK 4,00

Ian menyadari bahwa seiring tumbuh pesatnya ekonomi digital Indonesia termasuk melalui jual-beli daring, maka sektor pengiriman barang akan terdampak. Tapi disatu sisi persaingan antar pemain perusahaan ekspedisi juga tak terhindarkan.

"Kita kasih insentif kepada kurir yang pengirimannya lebih cepat, kita percepat hari pengiriman, tracking sistem yang kita ciptakan dan yang paling penting, data. Kita belajar dan terus memperbaiki diri," ungkap dia.

Farian memiliki prinsip hidup 3G. Yaitu great, growth, and grounded dalam menjalani kariernya.

Ia juga mengatakan pada 2023 lalu, ia anggap sebagai tahun yang masih suram dari segi ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

Namun Ian bisa membuktikan bahwa kontribusi ide segar dan inovasinya bisa membuat Lion Parcel terus tumbuh.

"Sepanjang tahun 2023, tonase pengiriman Lion Parcel naik 50 persen," tambahnya.

"Jangan berpuas diri, jalani setiap proses untuk bisa bertumbuh dan bersyukur atas apa yang kita miliki setelah berhasil meraih target," tambahnya.

Berkaca dari perjalan kariernya, menurut Ian, sifat tidak berpuas diri dan senantiasa mengasah kemampuan dengan ilmu baru seperti bahasa, coding, hingga data analisis, mampu membawa setiap individu untuk fit di setiap perubahan tren dalam dunia kerja.

"Gak terbatas sama materi, tapi selama kita mau belajar, maka akan punya itu (kesempatan, ke arah yang lebih baik)," tutup Ian. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat