Melalui Raimuna SLTAK, BPK Penabur Jakarta Bentuk Generasi Pemimpin Berkarakter
– Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur Jakarta menyelenggarakan Raimuna Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kristen (SLTAK) Penabur Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Kegiatan tersebut diselenggarakan BPK Penabur untuk mendukung misi gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) dalam mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin berkarakter dan berbudi luhur.
Mengusung tema “Penegak Bergerak, Penabur Berdampak”, acara ini merupakan ajang pertemuan bagi anggota Pramuka Penegak dan Pandega se-Penabur yang diselenggarakan selama dua hari di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur.
Kepala Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) Penabur Gading Serpong Thomas Kristo mengungkapkan, makna dari tema Raimuna 2024 ini adalah peran generasi muda yang terus berderap melangkah membangun bangsa dimulai dari lingkungan sekolah.
Baca juga: Terpilih dalam BSCF 2024, 32 Tim Paduan Suara BPK Penabur Jakarta Siap Melaju di Ajang PICF 2024
“Pada Raimuna 2024 ini, terdapat 23 kegiatan yang berguna untuk melatih keterampilan abad ke-21 yaitu kompetensi 4C (critical thinking, collaboration, communication, creativity) dari berbagai sisi, seperti Satuan Karya Pramuka (Saka), youth development, keterampilan, olahraga, serta spiritualitas,” ujar Thomas selaku penanggung jawab Raimuna SLTAK Penabur Jakarta 2024 melalui siaran persnya, Jumat (26/4/2024).
Masing-masing kegiatan yang ditawarkan dalam Raimuna 2024 memberikan pengalaman yang berbeda. Contohnya, seperti Saka Bhayangkara, para Pramuka Penegak diajarkan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), Penanggulangan dan Pencegahan Bencana (P2B), serta informasi terkait narkoba.
Pada Saka Bahari, Pramuka Penegak belajar mendayung dengan perahu karet dan penyelamatan di air (water rescue). Sementara itu, pada Saka Dirgantara, peserta diajarkan cara menggunakan drone, diperkenalkan jenis-jenis olahraga udara, sekaligus membuat prototype pesawat.
Kemudian, lewat Saka Wira Kartika peserta diajarkan cara bertahan hidup pada saat terjadi kebakaran. Para peserta melakukan simulasi terjun menggunakan tali tambang dibawah pendampingan para tentara.
Mereka juga diberikan pengetahuan tentang binatang melata. Lalu, di Saka Kalpataru, peserta belajar mengenai lingkungan hidup, bagaimana mengolah sampah yang baik, dan mengenal manfaat hewan maggot.
Pada youth development materi yang dipaparkan meliputi pandu digital, NAPZA, literasi digital, health lifestyle, budaya Indonesia ‘Matahari dari Timur’, Madu Pramuka, wawasan kebangsaan, serta keberagaman lintas agama.
Untuk kegiatan kemasyarakatan, olahraga, dan kesenian setiap anggota Pramuka diajarkan menari, membatik gaya Banten, serta keterampilan seperti membuat layang-layang, robotik, crafting, fotografi, dan masih banyak lagi.
Baca juga: 144 Siswa SMAK Penabur Rela Berkendara 17 Jam ke Banyuwangi, demi Apa?
“Para Pramuka Penegak dalam gelaran ini diajarkan life skills dan wawasan kebangsaan, sehingga mampu berpikir kritis dan kreatif. Mereka juga dilatih kerja sama dan komunikasi dalam tim agar dapat menyelesaikan misi yang diberikan. Keinginan untuk bersabar, rendah hati, rela berkorban, dan penguasaan diri pun ikut diasah,” tutur Thomas.
Pada kesempatan tersebut, salah seorang siswa SMAK 3 Penabur Patricia Joanna turut membagikan pengalamannya dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti Raimuna.
“Ada tiga hal yang perlu dipersiapkan, yaitu materi, diri, dan hati. Materi yaitu persiapan untuk di kampung. Diri, maksudnya mempersiapkan diri secara jasmani. Hati, menjaga kesehatan mental agar memiliki energi positif,” ungkap Patricia.
Baginya, ekstrakurikuler Pramuka merupakan kegiatan yang penting karena berperan dalam memberikan pembelajaran hidup yang tidak dipelajari di kelas.
Baca juga: PENABUR Kids Fest 2024, Upaya BPK PENABUR Jakarta Dorong Siswa Jadi Inovator Muda
Terkini Lainnya
- Jalur Mandiri UIN Jakarta 2024 Sudah...
- Kala Kegiatan Pramuka Dinilai Penting untuk...
- Kwarnas: Hapus Kegiatan Pramuka di Sekolah...
- Kisaran Biaya Kuliah di UMJ Per...
- 5 Pilar Kurikulum Dorong Siswa SMP...
- Catat Jadwal Pendaftaran KJP Plus Tahap...
- Tak Cuma Pramuka, Ini 5 Jenis...
- Mengenal Pra-PPDB, Tahapan Sebelum Pendaftaran Resmi...
- Melalui Raimuna SLTAK, BPK Penabur Jakarta Bentuk Generasi Pemimpin Berkarakter
- Kenaikan Biaya UKT Mahasiswa Baru Unsoed Dinilai Tak Masuk Akal
- Indonesia Terima Sertifikat Inskripsi Warisan Budaya Dunia dari UNESCO
- Bangun Minat Baca Anak, BINUS SCHOOL Semarang Hadirkan Festival Membaca 1000 Buku
- Prof Tata Tunggu Istri 10 Tahun agar Dikukuhkan Jadi Guru Besar Bersama
- Jalur Mandiri UIN Jakarta 2024 Sudah Dibuka, Cek Biaya Kuliahnya
- 3 Beasiswa S2 dan S3 LPDP 2024 Luar Negeri yang Sekarang Masih Buka
- 77 Pendidikan Tinggi Vokasi Jalin Kemitraan dengan 31 Industri dari China
- Kisah Farian Rintis Karier dari Bawah, Bikin Kopi, Lalu Jadi CEO Lion Parcel
- Kisah La Ode, Lulusan Cumlaude S3 Unej yang Jabat Danbrigif Kostrad
- Nilai UTBK 2024 Kembali Jadi Syarat Daftar SIMAK UI
- Kisah Safira Lolos Magang 3 Tempat Lewat MSIB, Salah Satunya PT INKA
- Seleksi Mandiri ITS Sudah Dibuka, Bisa Gratis Uang Pangkal
- Minggu Ini, Dana BOS Kemenag Cair Rp 220 Miliar
- Beasiswa S1-S3 ke Luar Negeri Buka Pertengahan hingga Akhir 2024
- Momen Pratama Arhan Lari dan Memeluk Azizah Salsha Usia Kalahkan Korsel Disorot
- Indonesia Terima Sertifikat Inskripsi Warisan Budaya Dunia dari UNESCO
- Bangun Minat Baca Anak, BINUS SCHOOL Semarang Hadirkan Festival Membaca 1000 Buku
- 77 Pendidikan Tinggi Vokasi Jalin Kemitraan dengan 31 Industri dari China
- Kwarnas: Hapus Kegiatan Pramuka di Sekolah Bisa Hilangkan Karakter Bangsa
- Kisah Rahmi, Gapai Gelar S3 Setelah Kembangkan Aplikasi Tes BIPA